Terjemahan Sederhana Indonesia

Roma 9:7-22 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

7. Jadi tidak semua keturunan Abraham termasuk keluarga Allah yang Dia sudah janjikan kepada Abraham. Tetapi Allah berkata kepadanya, “Hanya keturunan Isak-lah yang akan disebut sebagai keturunanmu.”

8. Artinya, ketika Tuhan memberikan janji-janji-Nya kepada Abraham tentang keluarganya, Dia tidak bermaksud bahwa semua anak kandung Abraham adalah keturunannya. Tetapi Allah bermaksud bahwa janji-janji-Nya itu hanya kepada keturunan Abraham yang dipilih Allah sebagai keturunan Abraham yang sesungguhnya. Hanya mereka yang terpilih sebagai keturunan Abraham itu dianggap sebagai keluarga Allah.

9. Karena Allah berjanji kepada Abraham, “Tahun depan pada bulan yang sama seperti ini, Aku akan kembali dan Sara sudah mempunyai seorang anak laki-laki.”

10. Ada juga contoh yang lain. Hal yang sama juga pernah terjadi pada Ribka, ketika dia mengandung anak kembar dari suaminya Isak— nenek moyang kita.

11-13. Sebelum kedua anak itu lahir, Allah sudah memberitahukan kepada Ribka, “Keturunan anak yang lebih tua akan melayani keturunan anak yang lebih muda.” Dan Allah menyampaikan hal itu sebelum kedua anak itu melakukan apa yang baik atau pun yang jahat. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci, “Aku akan mencintai Yakub tetapi membenci Esau.” Dengan begitu jelaslah bahwa Allah yang menentukan dan memilih sesuai dengan rencana-Nya, dan bukan berdasarkan apa yang dilakukan manusia.

14. Jadi apa yang kita pelajari dari contoh itu? Apakah itu artinya Allah tidak adil kepada manusia? Sama sekali tidak!

15. Karena Allah berhak memilih siapa saja— seperti yang dikatakan-Nya kepada Musa, “Kalau Aku ingin berbelas kasihan kepada siapa saja, Aku akan berbelas kasihan kepadanya. Dan kalau Aku ingin berbaik hati kepada siapa saja, Aku akan berbaik hati kepadanya.”

16. Jadi hal itu tidak tergantung kepada kemauan atau usaha seseorang, tetapi tergantung hanya kepada kebaikan hati Allah saja.

17. Contohnya dalam Kitab Suci Allah berkata kepada raja Mesir, “Aku menjadikan engkau raja hanya dengan maksud ini: Supaya semua orang di dunia ini mengenal Aku lewat kuasa besar yang Aku nyatakan kepadamu.”

18. Jadi, sudah jelas bahwa Allah membuat orang-orang keras kepala sesuai dengan kehendak-Nya, dan Dia juga menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang Dia pilih.

19. Karena itu tentu akan ada orang yang bertanya kepada saya, “Kalau Allah yang mengatur siapa-siapa yang menjadi keras kepala atau tidak, lalu kenapa Dia masih menyalahkan kita kalau kita keras kepala?”

20. Tetapi kita tidak boleh berkata seperti itu! Kita hanyalah manusia. Dan manusia tidak berhak untuk berkata kepada Allah bahwa Dia bersalah. Bejana keramik tidak berhak untuk menyalahkan tukang keramik yang sudah membuatnya! Maksud saya, sebuah bejana tidak berhak berkata, “Kenapa engkau membentuk saya seperti ini?!”

21. Si pembuat bejana berhak membuat bejana yang bentuknya sesuai dengan keinginannya. Dia bisa menggunakan tanah liat yang sama untuk membuat bejana yang khusus untuk hal yang istimewa, atau bejana untuk keperluan sehari-hari.

22. Jadi Allah bertindak dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh tukang keramik itu. Dia mau menyatakan kepada manusia bahwa Dia berhak— baik untuk menunjukkan kuasa-Nya maupun kemarahan-Nya atas dosa manusia. Dia juga berhak untuk menyelamatkan yang dikehendaki-Nya. Jadi Allah juga berhak untuk panjang sabar kepada orang-orang yang membuat Dia marah— yaitu orang-orang yang sudah disiapkan-Nya untuk dibinasakan.