Terjemahan Sederhana Indonesia

Roma 3:2-9 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

2. Tentu saja kita orang Yahudi (termasuk saya sendiri) memiliki banyak kebiasaan yang bisa menolong kita taat kepada Allah. Tetapi hal yang paling penting adalah bahwa Allah sudah mempercayakan janji-janji-Nya kepada kita.

3. Apakah menjadi masalah kalau ada orang Yahudi yang tidak setia kepada Allah? Apakah hal itu membuat Allah juga tidak menepati janji-Nya?

4. Tidak! Allah akan tetap melakukan apa yang sesuai dengan janji-Nya, walaupun setiap orang ternyata pembohong. Seperti tertulis dalam Kitab Suci waktu seseorang berkata kepada Allah,“Engkau akan terbukti benar dalam semua perkataan-Mu,dan Engkau akan menang terhadap mereka yang berkatabahwa Engkau sudah berbuat salah.”

5. Tetapi kadang-kadang ada di antara kita orang Yahudi yang berkata, “Kita ini bangsa pilihan Allah, jadi kenapa Allah bisa marah kepada kita kalau kita berbuat dosa? Bukankah hal itu masih memuliakan Allah?— karena dosa kita itu menunjukkan bahwa Dia baik hati dan setia kepada janji-janji-Nya. Kalau begitu Allah seharusnya tidak boleh membinasakan kita karena dosa kita itu.” Tetapi hal itu hanya pikiran manusia saja

6. dan sama sekali salah! Kalau Allah tidak adil kepada semua manusia, maka Dia tidak bisa menghakimi dunia ini.

7. Tetapi orang bisa saja berkata, “Misalnya, kalau saya berdosa dengan menipu orang, hal itu hanya akan membuat lebih jelas bahwa Allah selalu benar. Bukankah hal itu masih memuliakan Allah? Jadi, Allah tidak memperlakukan saya dengan adil kalau Dia menjatuhkan hukuman atas saya karena dosa itu.”

8. Tetapi hal itu sama saja dengan berkata, “Biarlah kita melakukan kejahatan supaya terjadi kebaikan.” Ada orang yang menyebarkan cerita palsu bahwa kami mengajarkan yang seperti itu. Orang yang berkata seperti itu sudah sepantasnya menerima hukuman Allah!

9. Apakah kita orang Yahudi lebih baik daripada orang yang bukan Yahudi? Tidak! Kami sudah sampaikan bahwa semua orang— baik orang Yahudi maupun orang yang bukan Yahudi, sudah dikuasai oleh keinginan untuk berbuat dosa.