Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini

2 Raja-Raja 9:17-25-26 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

17. Ketika pengawal menara kota Yizreel melihat Yehu dan orang-orangnya datang, ia berseru, “Ada serombongan orang menuju ke sini!”Yoram menjawab, “Suruh seorang prajurit berkuda pergi menyelidiki apakah mereka itu kawan atau lawan.”

18. Dengan menunggang kuda, pergilah prajurit itu mendapatkan Yehu dan berkata, “Raja ingin tahu apakah Tuan datang sebagai kawan.”“Itu bukan urusanmu!” jawab Yehu, “Ayo bergabunglah dengan aku.”Pengawal menara itu melihat prajurit itu tiba pada rombongan itu, tetapi tidak kembali. Maka ia melaporkan hal itu,

19. lalu dikirim seorang prajurit yang lain. Prajurit ini pun bertanya begitu juga kepada Yehu, dan sekali lagi Yehu menjawab, “Itu bukan urusanmu! Ayo bergabunglah dengan aku!”

20. Pengawal menara melaporkan lagi bahwa utusan itu telah sampai pada rombongan itu tetapi tidak kembali. Lalu ia menambahkan, “Mungkin pemimpin rombongan itu Yehu, sebab ia mengendarai kereta perangnya seperti orang gila.”

21. “Siapkan keretaku,” perintah Raja Yoram. Kereta disiapkan, lalu Yoram dan Raja Ahazia berangkat menemui Yehu, masing-masing dalam keretanya sendiri. Mereka bertemu dengan Yehu di ladang bekas milik Nabot.

22. “Apakah kau datang sebagai kawan?” tanya Yoram kepada Yehu. Yehu menjawab, “Mana mungkin sebagai kawan, kalau di sini masih banyak dukun, dan masih ada penyembahan berhala yang dimulai oleh Izebel ibumu itu?”

23. “Ini pengkhianatan, Ahazia!” teriak Yoram sambil membelokkan keretanya lalu melarikan diri.

24. Yehu menarik busurnya dengan sekuat tenaga dan memanah Yoram pada punggungnya menembus ke jantung. Yoram rebah, dan tewas di dalam keretanya.

25-26. Lalu kata Yehu kepada Bidkar ajudannya, “Apakah kau masih ingat, ketika kita mengendarai kuda mengikuti Ahab, ayah Yoram? Pada waktu itu Tuhan berkata kepada Ahab, ‘Aku tahu siapa yang membunuh Nabot dan anak-anaknya kemarin, dan aku berjanji akan menghukum engkau di kebun ini juga.’ ”“Sebab itu,” kata Yehu selanjutnya kepada ajudannya itu, “lemparkan mayat Yoram itu ke kebun Nabot, supaya terlaksana hukuman Allah atas dia.”