Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini

2 Raja-Raja 4:2-13 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

2. “Bagaimana saya dapat menolong Ibu?” tanya Elisa. “Ibu mempunyai apa di rumah?”“Tidak punya apa-apa,” jawab wanita itu, “kecuali minyak zaitun sebotol kecil.”

3. Elisa berkata, “Pergilah meminjam sebanyak mungkin botol kosong dari tetangga-tetangga Ibu.

4. Setelah itu hendaklah Ibu serta anak-anak Ibu masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. Tuanglah minyak dari botol kecil itu ke dalam botol-botol itu, dan pisahkan yang sudah penuh.”

5. Maka pulanglah wanita itu ke rumahnya. Setelah ia dengan anak-anaknya masuk dan menutup pintu rumah, ia mengambil botol kecil yang berisi minyak zaitun itu, lalu menuangkan minyak itu ke dalam botol-botol yang diberikan anak-anaknya kepadanya.

6. Setelah botol-botol itu penuh semua, ia minta satu botol lagi. “Sudah habis,” jawab seorang dari anak-anaknya. Maka minyak itu tidak mengalir lagi.

7. Kemudian Ibu itu pergi lagi kepada Nabi Elisa, dan Elisa berkata, “Juallah minyak itu untuk membayar semua utang Ibu, dan selebihnya cukup untuk menghidupi Ibu dan anak-anak Ibu.”

8. Di Sunem tinggal seorang wanita kaya. Pada suatu hari ketika Elisa pergi ke Sunem, wanita itu mengundangnya makan. Sejak itu setiap kali Elisa mampir di Sunem ia makan di rumah wanita itu.

9. Kemudian berkatalah wanita itu kepada suaminya, “Saya yakin bapak yang sering mampir di sini itu sungguh-sungguh seorang hamba Allah.

10. Baiklah kita membuat sebuah kamar yang kecil di tingkat atas rumah kita, dan melengkapinya dengan tempat tidur, meja, kursi, dan lampu supaya ia dapat menginap di situ setiap kali ia mengunjungi kita.”

11. Pada suatu hari Elisa datang lagi ke Sunem. Setelah ia naik ke kamarnya untuk beristirahat,

12. ia menyuruh Gehazi, pelayannya, pergi memanggil wanita itu. Setelah wanita itu datang,

13. kata Elisa kepada Gehazi, “Tanyakan kepadanya bagaimana saya dapat membalas jerih payahnya untuk kita. Barangkali ia ingin saya pergi kepada raja atau kepada panglima angkatan bersenjata dan berbicara untuk kepentingannya.”Wanita itu menjawab, “Saya tinggal di antara kaum keluarga saya dan tidak kekurangan apa-apa.”